Masjid Kuno Rambitan atau yang
disebut juga dengan Bale Beleq
merupakan sebuah peninggalan sejarah penyebaran agama islam di Pulau Lombok
khususnya pada wilayah bagian selatan Kabupaten Lombok Tengah. Masjid Kuno Rambitan
ini terletak di Desa Rambitan Kecamatan Pujut Kabupeten Lombok Tengah Nusa
Tenggara Barat.
![]() |
Gambar I : Tampak Sudut Masjid Kuno Rambitan |
Seperti namanya, bangunan ini
merupakan sebuah masjid tempat ibadah agama islam, akan tetapi ada hal berbeda
dari masjid ini dimana bangunannya terbuat dari bahan-bahan alami seperti bambu
yang dianyam sebagai temboknya, atap yang terbuat dari ilalang dan kayu sebagai
tiangnya serta lantai yang menggunakan tanah berpondasikan batu.
Menurut penuturan dari Nuralim
selaku juru pelihara Masjid Kuno Rambitan mengatakan bahwa Masjid ini
diperkirakan berdiri sejak abad ke-16 dan dibangun oleh seorang wali bernama
Wali Nyatoq yang merupakan tokoh penyebar agama Islam pada saat itu. Akan
tetapi proses pembangunan masjid ini tidak diketahui oleh masyarakat saat itu.
Hal ini berdasarkan penuturan dari masyarakat setempat yang menyatakan bahwa
pada saat itu masjid ini sudah tiba-tiba berdiri dan berada di tempat ini pada
pagi harinya. Sehingga banyak yang percaya bahwa masjid ini dibangun di alam
gaib.
Arsitektur Masjid Kuno ini
terbilang cukup unik dimana bentuknya yang kecil dan pendek dengan pintu
menghadap ke selatan. Bentuknya yang sedemikian rupa mengandung berbagai
filosofi seperti bentuknya yang pendek sehingga ketika kita hendak masuk ke
dalam masjid kita harus membungkukan badan, makna dari bentuk ini adalah ketika
kita hendak masuk Masjid maka kita harus hormat, sopan dan merendahkan diri.
Kemudian pintu yang menghadap ke selatan bermakna bahwa ketika kita masuk
Masjid sama seperti ketika kita meninggal dunia dimana saat kita masuk di liang
lahat kepala mengarah ke utara dan badan menghadap kiblat maka ketika kita mau
masuk Masjid kita akan ingat bahwa kita akan meninggal dunia dengan demikian
kita akan berusaha melakukan kebaikan dan menghindari keburukan.
Baca juga :
Meskipun Masjid ini merupakan
sebuah Masjid Kuno yang keberadaannya masih sama persis dengan keadaan waktu
dibangun pertama kali akan tetapi Masjid ini tidak luput dari
perbaikan-perbaikan yang pernah dilakukan dalam rangka tetap menjaga ekistensi
Masjid ini. Adapun perbaikan yang pernah dilakukan adalah penggantian atap,
mengingat atap yang terbuat dari ilalang yang membutuhkan perbaikan ketika ada
bagian yang bocor. Proses penggantian atap yang rusak pun terbilang cukup unik
dimana pengerjaannya harus dilakukan pada hari rabu saja dan harus jadi satu
hari sehingga pengerjaannya menggunakan sistem gotong royong. Dalam proses ini,
ilalang yang dibuat menjadi atap harus dianyam terlebih dahulu di luar area
Masjid dan ketika sudah siap barulah dibawa masuk untuk dipasang menjadi atap
Masjid. Selain itu, apabila ada bagian dari Masjid yang lebih besar rusak
seperti tiang, maka ketika dilakukan penggantian tiang harus disembelih seekor
kerbau mundung yaitu kerbau hitam
mulus dan berumur tiga tahun ke atas.
![]() |
Gambar II : Masyarakat yang hendak masuk ke Masjid |
Pada saat ini, Masjid ini masih
dipergunakan oleh masyarakat setempat untuk berbagai kegiatan agama seperti
sholat lima waktu, tempat penyambutan malam lailatul
qadar dan tempat masyarakat biasa membayar nazar ketika ada hajat
yang telah tercapai. Selain itu, keberadaan Masjid Kuno ini juga menarik
perhatian masyarakat dari berbagai daerah untuk datang berkunjung. Baik hanya
untuk sekedar melihat-lihat ataupun datang untuk melaksanakan ibadah sholat.
Itulah sedikit tentang Masjid
Kuno Rambitan yang merupakan salah satu peninggalan sejarah di Pulau Lombok
yang bernilai tinggi sehingga keberadaanya harus dijaga dan dilestarikan agar
tetap dapat dinikmati oleh generasi-generasi berikutnya.
Untuk detail Masjid Kuno Rambitan
silahkan tonton di : Sekilas Tentang Masjid Kuno Rambitan dan Makam Wali Nyatok
Comments
Post a Comment